Jumat, 24 Oktober 2008

BARCODE


Sebuah kode bar (juga barcode) merupakan optik mesin-dibaca perwakilan data. Awalnya, bar kode mewakili data di lebaran (baris) dan spacings dari garis paralel dan dapat disebut sebagai linear atau 1D (1 dimensi) barcodes atau symbologies. Namun mereka juga datang dalam pola kotak, titik, dan lain hexagons pola geometris dalam gambar diungkap 2D (2 dimensi) atau kode matriks symbologies. Walaupun ada yang tidak bar, sistem 2D umumnya disebut sebagai barcodes juga.

Awal mula diketemukannya sistem barcode adalah di tahun 1948. Bernard slver Seorang mahasiswa Dari Drexel Institute of technology di philadephia diminta oleh seorang penjual makanan lokal untuk membuat sistem yang secara dapat membaca informasi pada saat proses inspeksi.Silver mengajak temannya Norman Joseph Woodland. Pada 20 oktober 1949 woodland dan silver mempatenkan aplikasi untuk “peralatan pengklasifikasi dan metodenya”. Pada tahun 1952 Philco membeli hak paten dari woodland dan kemudian menjualnya ke RCA.

Pertama penggunaan barcodes adalah untuk sistem checkout otomatis bahan makanan sehari-hari, tugas di mana mereka telah menjadi hampir universal hari ini. Penggunaan layanan tersebut telah menyebar ke banyak peran lain juga, tugas yang pada umumnya disebut sebagai Auto ID Data Capture (AIDC). Sistem yang lebih baru, seperti RFID, yang mencoba untuk membuat AIDC melakukan serangan di pasar, tetapi kesederhanaan, universalitas dan rendah-biaya barcodes telah membatasi peran sistem baru ini. Hal tersebut akan menelan biaya sekitar US $ 0,005 untuk menerapkan barcode dibandingkan untuk pasif RFID yang masih biaya sekitar US $ 0,07 menjadi US $ 0,30 per tag.

Jenis-jenis Barcode;
1. Code 39
2. Extended code 39
3. Interleaved 2 of 5 ( ITF )
4. Code 128

Sebuah EAN-13 Barcode dibagi atas empat daerah yaitu:
1. Nomor system
2. Kode Manufakture
3. Kode produk
4. Cek digit.

Cara membaca garis-garis batang hitam putih akan lebih mudah bila menggunakan barcode reader, tapi angka-angka dibawahnya memiliki maksud. Barcode EAN 13 terdiri dari 13 angka:
3 angka pertama merupakan kode negara
4 angka selanjutnya merupakan kode produsen
5 angka berikutnya merupakan kode dari produk tsb
1 angka terakhir merupakan check digit, yang didapat dari penjumlahan penghitungan 12 angka pertama dimana angka ganjil dikali 1 dan angka genap dikali 3, dijumlahkan kemudian hasilnya menjadi pengurang dari angka kelipatan 10 diatasnya, selisihnya merupakan check digit tersebut

4 komentar:

frangko mengatakan...

memang barcode sangat menolong saat ini..

Anonim mengatakan...

penggunaan barcode lbh familiar ma org krn biaya nya msh bs dijangkau prshn kelas bawah ampe menengah ke atas, tul ga tmn2?

Ihwa mengatakan...

Yah keduluan lagi sama margie..

Tapi gw setuju sama loe.. Emang fenomena barcode sampe sekarang ini belum ada yang bisa menandinginya.

Anonim mengatakan...

wah gw juga keduluan ama elo adam lain kali gw akan menjadi yang pertama dan gw sepakat dengan kalian bertiga bahwa barcode untuk saat ini masih menjadi primadona di kalangan masyarakat indonesia